headlinePeristiwa

43 Desa Tangguh Bencana Terbentuk di Lombok Utara

LOMBOK UTARA, KanalNTB.co – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lombok Utara (KLU) telah berhasil membentuk 43 Desa tangguh bencana di Kabupaten termuda di Nusa Tenggara Barat (NTB) itu. Hal tersebut sesuai dengan amanat Perka BNPB UUD 24 tahun 2027 tentang kebencanaan. Demikian disampaikan Sekertaris BPBD KLU Juliade pada wartawan, Rabu (23/10).

Juliade mengatakan, BPBD melalui Bidang Kesiapsiagaan dan Pencegahan melakukan pembentukan Desa tangguh bencana di 43 desa dari jumlah 49 desa di Lombok Utara, yang bertujuan untuk memperkuat mitigasi dan kesiap-siagaan masyarakat dalam menghadi bencana.

“Ada 6 Desa yang belum setelah ada pemekaran Desa yang semula 43 menjadi 49 Desa, ” Ungkapnya.

Juliade menjelaskan, di tahun 2024 ini BPBD sudah berhasil membentuk sekitar 3 Desa tangguh bencana yakni di Desa Selelos, Gunjan Sari, dan Desa Akar-Akar.

“Ada 3 Desa yang sudah kita bentuk di tahun ini, hal ini tidak lain untuk memperkuat kesiap-siagaan masyarakat dalam menghadapi bencana yang mungkin saja terjadi kapan saja, ” Jelasnya.

Pembentuan Desa tangguh bencana ini merupakan cara pemerintah untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, terlebih beberapa waktu kemarin berkembang isu gempa bumi Megatrast 8,9 Mg akan melanda daerah-daerah di Indonesia.

“Maka dari itu kami dari Pemerintah melalui BPBD memberikan sosialisasi tentang kebencanaan kepada masyarakat, “tandasnya.

Salain Desa tangguh bencana, BPBD juga menyasar sekolah-sekolah guna memberikan pemahaman kepada para murid mulai dari SD, SMP dan SMA tentang bagaimana cara evakuasi diri saat terjadi bencana alam. Sejauh ini BPBD sudah menyasar 3 sekolah dan membentuk sekolah aman bencana (SAB).

“SAB ini sudah kami bentuk di wilayah Bayan,”ujarnya.

Pembentukan SAB ini lanjut Juliade guna untuk memberikan edukasi sekaligus memberikan sosialisasi kepada para murid dan guru agar pada saat menghadapi bencana meraka tahu cara mengevakusi diri.

“Kegiatan ini untuk memberikan pemahaman agar pada saat terjadi bencana meraka tahu tata cara menyelamatkan diri dan melakukan evakuasi terhadap para murid, ” pungkasnya.


Pewarta: Eza

Editor: Hmn

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button