LOMBOK TENGAH, KANALNTB.COM – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) kerap dimanfaatkan oleh sejumlah calon menebar uang kepada masyarakat yang fungsinya guna mencapai kemenangan. Bagi, Ali Bin Dachlan pemimpin seperti itu adalah pemimpin salon.
“Pemimpin rakyat adalah bersama rakyat. Pemimpin harus takut Allah, pemimpin harus takut dengan Al-Qur’an bukan dengan cara membagikan uang kepada masyarakat. Bagi saya itu pemimpin salon bukan pemimpin buat masyarakat,” tegas Ali Bin Dachlan di Desa Mujur, Kecamatan Praya Timur, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Kamis (31/5/2018).
Diakuinya, ketika menjadi pemimpin namun terjadi perubahan dalam hidup maka pemimpin tersebut wajib dipertanyakan.
“Jangan bangga atas jabatan, bernyanyi-nyanyi dan membahagiakan dirinya itu sama saja pemimpin salon, apalagi sampai berubah penampilan. Buat apa memikirkan diri sendiri sementara banyak masyarakat miskin,” bebernya.
Tak itu saja, Ali Bin Dachlan mempertegas bahwa masyarakat jangan mudah terperdaya dengan kehadiran pemberian uang. Baginya, pemimpin seperti itu sama saja dengan menipu rakyat.
“Jangan membodohi masyarakat dengan cara menebar uang, berikan masyarakat pengetahuan yang baik sehingga perubahan di Nusa Tenggara Barat terus terjadi,” lanjutnya.
Selain itu, Ali Bin Dachlan juga menyerukan kepada pemimpin untuk memegang amanah yang dikerjakan sesuai dengan ajaran agama yang diyakininya.
“Menjadi pemimpin harus memberikan bukti keadilan. Lakukanlah sesuai ajaran agama yang diyakininya,” tukasnya. (Tim)
