Ekonomiheadline

Wisata Kuliner Durian, Kadis Perindustrian NTB: Peluang Usaha Milenial Potensial

MATARAM, KanalNTB.co – Wisata Kuliner Duren merupakan bentuk usaha yang memiliki peluang tumbuh dan berkembang besar di NTB. Setidaknya itu tergambar dari acara Grand Opening Wisata Kuliner Duren di Rumah Durian Lombok di kawasan Rembiga, Mataram, Kamis (30/12) lalu.

Salah satu tujuan acara ini untuk mengenalkan aneka produk olahan durian dalam kemasan yang tahan lama sehingga bisa dipasarkan lebih luas dan menembus pasar ekspor.

Baca Juga: Ayam Rarang “Plecing Maknyus” Kemasan Kaleng Binaan Pemprov NTB Siap Melesat

Kepala Dinas Perindustrian, Nuryanti Tadjudin, yang menyempatkan diri hadir di acara ini mengatakan bentuk produk olahan durian yang dikemas dalam kaleng sedemikian rupa sangat pas untuk dijadikan buah tangan atau oleh oleh bagi wisatawan. Momen MotoGP merupakan peluang besar yang bisa mendatangkan konsumen bagi produk ini di masa yang akan datang. Hal ini diyakini mengingat wisatawan MotoGP berasal dari kalangan ekonomi kelas menengah yang bisa menjangkau harga produk ini.

“Wisatawan MotoGP itu rata-rata dari kelas menengah ke atas, sehingga produk dalam kemasan seperti ini lebih berpotensi untuk menjadi buah tangan mereka. Ini kesempatan dan momen yang tepat. Kuliner ini siap untuk pasar Mandalika,” ungkap Nuryanti,

Sementara Sherly Shanti, pemilik usaha Rumah Durian Lombok mengaku telah merasakan atmosfir pasar sedang memihak pelaku usaha seperti dirinya. Dengan dukungan pemerintah ia sebagai pelaku usaha mikro dan menengah kini mendapatkan peluang besar untuk maju berkembang. Usahanya dalam bidang produk olahan durian dalam kemasan saat ini dirasakannya cukup berkembang dan maju pesat.

Saat ini usahanya telah memiliki 400 outlet yang tersebar di seluruh NTB. Dan usahanya kini memulai ekspansi ke luar daerah mengembangkan mitra seperti Bali. Berkat kerja keras dan ketekunan, usahanya sukses mendapatkan omzet 800 juta perbulan, bahkan saat pandemi pernah menyentuh angka 1,2 M.

Kesuksesan ini menurutnya tak lepas dari dukungan banyak pihak, termasuk pemerintah provinsi Nusa Tenggara Barat.

“Saya memulai bisnis ini hanya bermodal 800 ribu rupiah saja di tahun 2015, saya memulainya secara mandiri dan bertahap, hingga kemudian saya dibina selama dua tahun oleh Dinas Perindustrian,” ungkap Sherly.

Menanggapi hal ini, Nuryanti mengimbau pada masyarakat NTB, khususnya kaum millenial untuk tidak ragu dalam memulai sebuah usaha.
“Peluang terbuka lebar bagi semua pihak yang ingin terjun ke dunia bisnis. Apapun background yang kamu miliki, jangan ragu untuk memulai walau itu berat. Kami siap merangkul dan mendampingi,” kata Nuryanti memberi motivasi.


Pewarta: Fit

Editor: Hmn

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Back to top button